Cegah Stunting, Bunda Winarni Kembali Sosialisasi 1.000 HPK di Kecamatan Kalianda
Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto memberikan bantuan kepada keluarga yang memiliki anak pendertia stunting di Kecamatan Kalianda. |
KALIANDA, Sungkainews.com – Dalam rangka pencegahan stunting, Duta
Swasembda Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto kembali
melakukan sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) kepada masyarakat.
Kali sosialisasi menyasar warga Desa
Agom dan Desa Bulok, Kecamatan Kalianda. Kegiatan sosialisasi digelar di
Lapangan Desa Agom, pada Jumat (8/10/201).
Bunda Winarni mengatakan, kegiatan sosialiasi
1.000 HPK merupakan bagian dari program kerja Dinas Pendidikan yang melibatkan
Tim Swasembada Gizi, dinas instansi terkait, TNI-POLRI, pemerintah desa, hingga
tokoh masyarakat.
Lenih lanjut Bunda Winarni menyampaikan,
untuk menuntaskan permasalahan stunting, pemerintah daerah melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan telah melaksanakan program lima layanan
swasembada gizi bagi masyarakat.
Program itu yakni, Layanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Layanan Gizi, Layanan Air Minum dan Sanitasi,
Layanan PAUD, dan Layanan Sosial.
"Masalah
stunting ini harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah dengan memberi
bantuan kepada keluarga yang terdampak stunting. Pemberian bantuan juga harus
tepat sasaran agar tidak disalahgunakan,” kata Winarni saat memberikan arahan.
Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto saat memberikan arahan pada sosialisasi 1.000 HPK di Kecamatan Kalianda. |
Dalam kesempatan itu, Bunda Winarni
kembali mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya masa 1.000 HPK yang
merupakan periode emas bagi tumbuh kembang anak.
Dimana menurutnya, kekurangan gizi
dan stimulasi pada 1.000 HPK dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan serta
perkembangan anak atau biasa disebut stunting.
"Masa
1.000 HPK ini harus benar-benar diperhatikan. Karena pada fase ini stunting
masih bisa ditangani. Jika sudah lebih dari 2 tahun, stunting akan sulit ditangani,”
katanya.
Bunda Winarni menambahkan, untuk
menekan angka stunting, masyarakat wajib mencukupi asupan makanan sehat bergizi
serta simbang.
"Dan
itu tidak harus mahal. Mengkonsumsi daun kelor, tempe, ikan dan buah sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi seimbang,” kata Winarni.
Pada
kesempatan itu, Bunda Winarni juga memberikan bantuan kepada keluarga yang
memiliki anak penderita stunting serta penyerahan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dimana,
terdapat 4 anak stunting di Desa Agom dan 5 anak stunting di Desa Bulok.
Selain
itu, dalam kunjungannya, Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan juga sempat memberikan
arahan kepada para Remaja Genre di Desa Agom.
Hadir juga dalam kegiatan itu, sejulah
Kepala OPD di lingkungan Pemkab Lampung Selatan, Camat Kalianda, serta Kepala
Desa Agom dan Pjs Kepala Desa Bulok. (Rls/Kmf)