
Buka Sosialisasi dan Evaluasi IID, Bupati Nanang Ingatkan Pejabat Kerja Jangan Cuma Cari Aman
![]() |
Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto membuka acara sosialisasi dan evaluasi IID Kabupaten Lampung Selatan. | Foto : Dokpim |
KALIANDA, Diskominfo Lamsel – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto memastikan
akan menempatkan pegawai yang memiliki kinerja yan baik untuk menduduki kursi
Kepala OPD. Termasuk untuk posisi pejabat eselon III, IV atau setingkat
lainnya.
Hal
itu disampaikan orang nomor satu di Bumi
Khagom Mufakat ini saat membuka acara Sosialisasi dan Evaluasi Indeks
Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Lampung Selatan yang digelar di Aula Krakatau,
kantor bupati setempat, Kamis (9/9/2021).
“Jangan
kerja hanya mencari posisi aman dan nyaman, tidak punya inovasi dan
kreativitas. Yang saya cari itu kinerja, apa capaian yang sudah dilakukan. Saya
bukan tipe orang yang ABS (asal bapak senang),” tukas Nanang saat menyampaikan
sambutannya.
Menurut
Nanang, rekam jejak kinerja menjadi acuan utama dalam menilai kelayakan suatu pegawai
dalam menduduki suatu jabatan. Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada para PNS untuk
selalu mengembangkan diri dan mau menciptakan inovasi dan kreativitas.
“Dengan adanya Indeks Inovasi
Daerah ini saya lebih mudah menilai pejabat. Tinggal lihat di masing-masing
OPD. Kan kelihatan mana yang kerja dan yang cuma cari aman. Ini
tugas Balitbang, Asisten, Inspektur, dan BKD untuk mengevalusi kinerja,”
tegasnya.
![]() |
Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto saat memberikan arahan pada acara sosialisasi dan evaluasi IID Kabupaten Lampung Selatan. | Foto : Dokpim |
Sementara, hingga 8 September 2021, Data
Aplikasi Indek Inovasi Daerah Kabupaten Lampung Selatan telah terinput 253 inovasi
dari 47 OPD.
Dari data itu
Kabupaten
Lampung Selatan menempati peringkat ke-23 secara
nasional dari 514 kabupaten/kota dan peringkat ke-33 dari
seluruh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) se-Indonesia.
“Target kita bagaimana
Kabupaten Lampung Selatan bisa masuk 10 besar nasional. Ini baru prestasi. Mudah-mudahan
pada pagi hari ini kita ada perbaikan perubahan pola pikir untuk membagun
Kabupaten Lampung Selatan yang kita cintai ini,” tandasnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Isman yang menjadi narasumber dalam
kegiatan itu mengatakan, bahwa inovasi bukan suatu barang atau hasil. Tetapi
lebih cenderung kepada proses dan metode.
“Inovasi
itu ada dalam setiap program dan kegiatan. Bagaimana kita mengeksekusinya dengan
cara-cara yang lebih efektif dan efisien. Kalau dulu pakai 10 meja, sekarang
cukup 3 meja. Operatornya cukup 3 orang. Anggaran 10 juta bisa 1 juta,”
katanya.
Dia juga
menyampaikan, bahwa di era revolusi industri 4.0, pertumbuhan pembangunan di
daerah harus digerakkan dengan strategi yang tepat, efisien, serta
mengedepankan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Ketika
berfikir inovasi, maka kita harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk.
Memang yang susah itu menyeret orang dari zona nyaman ke zona tidak nyaman. Butuh
3,5 tahun untuk merubah pola pikir. Kalau ngak berubah, kita akan tertinggal,”
katanya.
Hadir
dalam acara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Thrmin, beserta para Asisten, Staf
Ahli Bupati, Inspektur, dan Kepala OPD dilingkup Pemkab Lampung Selatan. (Kmf/Rls)